HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Kementerian Kelautan dan Perikanan Gandeng Korea Selatan Tingkatkan Kapasitas SDM

Jakarta, RedMOL.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama dengan Korea Selatan guna meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kelautan dan perikanan. Salah satu wujud nyata dari kerja sama ini adalah pembangunan Training Center Kelautan dan Perikanan di Indonesia.

I Nyoman Radiarta, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), menyatakan bahwa peningkatan keterampilan dan kompetensi masyarakat menjadi fokus utama untuk memajukan industri serta meningkatkan peluang ekonomi di sektor kelautan dan perikanan. "Kami terus berupaya melalui kegiatan penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan," ungkap Nyoman.

Pada bidang pendidikan, KKP bekerjasama dengan Korea Selatan melalui proyek bantuan pembangunan resmi atau Official Development Assistance (ODA) yang berjudul 'Establishment of the Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and Enhancing Capacity Building in Indonesia' (ODA KIOTEC). Nyoman menyebut bahwa proyek ODA KIOTEC adalah langkah penting dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia dengan anggaran sebesar 7,5 miliar Won Korea.

"Proyek ini bertujuan untuk mendirikan Pusat Pelatihan Teknologi Perikanan dan Kelautan Terpadu serta meningkatkan kapasitas SDM," ucap Nyoman pada forum 4th Bilateral Maritime Forum (BMD) Republik Indonesia - Republik Korea di Busan.

Salah satu fokus utama proyek ini adalah pendirian Ocean Institute of Indonesia (OII) sebagai pusat pendidikan vokasi KKP. Kegiatan pendukung OII mencakup lokakarya internasional satelit geostasioner dan penginderaan jauh, pengembangan kebijakan ekonomi biru berbasis ilmu pengetahuan, pengembangan kurikulum pendidikan vokasi kelautan dan perikanan, serta Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.

"Melalui kemitraan kuat antara Korea dan Indonesia, serta dukungan dari lembaga pemerintah, kelompok penelitian, dan universitas, proyek ini diharapkan memberikan dampak positif signifikan bagi kedua negara,” ujar Nyoman.

Proyek KIOTEC juga mencakup pendidikan gelar master dan doktor, kursus jangka pendek untuk peningkatan keterampilan, pelatihan topik khusus untuk pengambil kebijakan kelautan dan pengajar, pengembangan teknologi karbon biru, serta topik kelautan lainnya. Pendirian KIOTEC akan didukung dengan fasilitas memadai seperti ruang dan fasilitas pelatihan, peralatan survei, dan kapal latih.

Ketua delegasi Korea, Kim Sung Bum, menegaskan bahwa kerja sama ini sangat berarti dan melibatkan institusi relevan. "Kerja sama di sektor kelautan dan perikanan ini tidak hanya mempererat hubungan antar pemerintah, tetapi juga dapat menjadi model bagi kerja sama antar pemerintah lainnya bagi Korea," ujarnya. Kim Sung Bum juga menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi ODA KIOTEC ini, menekankan pentingnya kualitas SDM dalam pembuatan kebijakan yang baik.

Ketua delegasi Indonesia, Jodi Mahardika, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Kemenko Marves, menambahkan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti sesi pengembangan SDM ini melalui working group untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan implementasi program yang telah disepakati.

Kerja sama ini selaras dengan arahan Menteri Sakti Wahyu Trenggono dalam upaya peningkatan kualitas SDM. BPPSDM KP bekerja sama dengan instansi terkait dan universitas terkemuka untuk memperkuat pengembangan SDM dan pembentukan OII.

Dalam forum 4th BMD, Nyoman juga menyampaikan dedikasi BPPSDM KP terhadap kesejahteraan pelaut perikanan dengan mengadopsi standar Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang dituangkan dalam Konvensi STCW-F 1995 melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2019. "BPPSDM KP berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pelaut perikanan dengan mengadopsi standar internasional dan meningkatkan keterampilan mereka melalui pusat pelatihan bersertifikat. Melalui skema kerja sama GtoG, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri internasional, termasuk bekerja di kapal penangkap ikan Korea," harap Nyoman. (fhm)


RedMOL Jakarta

Post a Comment
Close Ads
Floating Ad Space